Oleh : Randa (Sejarah '15 UNP)
Saya
merasakan sebuah gejolak dihati ini, apa yang terjadi saat ini tidak sesuai
dengan keinginan saya ketika baru menginjakan kaki dibangku perkuliahan dulu,
namun jiwa ini saya ajak berbicara berdua saja, saya meyakinkan dia bahwa ini
adalah rencana Tuhan dan Tuhan selalu merencanakan yang terbaik untuk
hambanya-Nya.
Pagi
ini Sabtu 24 Februari 2018, cuaca begitu cerah, mentari sudah mulai beranjak
naik di Timur sana, daun-daun mulai mengibaskan embun yang menyelimutinya
sehingga jatuh ke tanah tanpa meninggalkan bekas, burung-burung memulai
operasinya, terbang kesana-kesini untuk mencari satu atau dua biji makanan
untuk pagi ini. Saya rasa persiapan saya sudah cukup, saya memulai langkah
perjalanan dengan mengendarai motor menuju kampus yang tidak begitu jauh,
walaupun hari ini hari sabtu saya tetap ke kampus, karena hari ini akan
dilaksanakan Upgrading kepengurusan HMJ Sejarah UNP periode 2017-2018.
Syukur
Alhamdulillah, pada periode kali ini, kami mendapatkan kepercayaan untuk
mengemban amanah sebagai pengurus HMJ Sejarah FIS UNP periode 2017-2018, tentu
ini sebuah amanah yang harus dijaga dengan baik karena kelak akan dimintak
pertanggung jawabannya di mata manusia dan juga di mata Sang Pencipta. Sebanyak
33 orang kami mengucapkan sumpah dengan al-Qur’an diletakkan di atas kepala ini
dan disaksikan oleh orang banyak. Banyak yang terlintas di kepala ini, ketika
kami disuruh mengulang apa yang diucapkan oleh sang pengambil sumpah, kata-kata
setia, bekerja, bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab adalah kata-kata yang
sangat saya cermati, kata-kata itu begitu ringan diucapkan namun begitu berat
untuk dilaksanakan. Karena memang sejatinya kata-kata adalah penipu yang paling
ulung, betapa banyak diluar sana orang-orang menangis karena janji dan
kata-kata manis. Maka saran saya jangan terlalu percaya terhadap kata-kata
seseorang, apalagi mereka yang pintar mengumbar janji manis.
Untuk
menjadi pengurus yang handal, kreatif dan mandiri, tentu dibutuhkan sebuah
pelatihan yang akan memupuk dan menanamkan wawasan keilmuan tentang
Kepemimpinan dan keorganisasian. Ini bertujuan untuk mengahasilkan pengurus
sebuah organisasi yang paham organisasi, yang bersungguh-sungguh dalam
mengemban amanah dan rukun dalam ikatan kebersamaan organisasinya. Banyak cara
yang dilakukan oleh berbagai instansi atau sebuah organisasi untuk mencapai
tujuan tersebut, salah satunya adalah HMJ Sejarah FIS UNP tempat saya dan
teman-teman berproses hari ini. Bergabung dalam kepengurusan HMJ hari ini
merupakan sebuah kebetulan dan diluar rencana saya, karena semenjak
menginjakkan kaki di bangku perkuliahan tidak pernah terlintas dikepala ini
untuk menjadi bagian dari sebuah oragnisasi apapun itu, namun setelah saya
bawa jiwa ini untuk berbicara berdua
saja, saya merasa ini adalah anugrah yang besar, ini merupakan bentuk proses
pendewasaan yang Tuhan titipkan kepada HMJ sejarah untuk saya, saya mulai
meyakinkan diri bahwa ini adalah rencana Tuhan, dan Tuhan selalu inginkan yang
terbaik untuk hamba-Nya.
Dengan
mengucapkan Bismillahhirrahmanirrahim maka acara Upgrading pengurus HMJ ini
saya bukak dengan resmi, suara yang begitu tegas, jelas dan lantang terucap
dari mulut sekretaris jurusan kami Bapak Dr. Ofianto, dengan tangan memukul
podium bagian atas sebanyak tiga kali dan kemudian diringi dengan tepuk tangan
yang meriah oleh peserta Upgradig pagi itu. Seusai pembukaan secara resmi oleh
Bapak Ofianto, rangkaian acara Upgrading dimulai, dengan formalitas kami
diserahkan kepada pemateri-pemateri yang akan memandu kami selama dua hari
kedepan.
Matur
Prasojo, memulai materi pagi ini, dengan penuh semangat dia menyapa kami dengan
bervariasi sapaan, mengahadirkan sebuah hal baru ditengah-tengah kami,
mnghidupkan kembali gairah kami sebagai seorang aktivis, membawa angin kesejukan,
bagaikan taman yang sudah hampir putus asa menunggu hujan. Bg Jo, begitu kami
memanggilnya, kami dimintak memperkenalkan diri dan memperkenalkan teman
disebelah kami, kami merasa ini adalah kedekatan kami yang begitu dekat dengan
teman-teman, sehingga kami merasa tidak ada lagi perbedaan kampung, angkatan,
bendera, pemahaman, namun kami disatukan dibawah sebuah bendera baru yang
bernama Himpuanan Mahasiswa Jurusan Sejarah atau HMJ Sejarah.
Kata-kata
lembut seorang dosen paruh baya mulai menghiasi ruangan sidang siang itu, dia
adalah Dr. Aisiah, merupakan dosen yang tergolong muda namun penuh prestasi
yang dimilki oleh Jurusan Sejarah ini, adalah sebuah kebangaan dapat bertemu
dan bertanya lansung kepada orang seperti Buk Ai kami memanggilnya. Dia menanamkan
konsep-konsep, nilai-nilai yang harus kami miliki sebagai mahasiswa dan seorang
aktivis. Pengalaman beliau sangatlah banyak, merupakan seorang aktivis
dimasanya, konsisten, tepat waktu dan berkomitmen tinggi adalah pelajaran yang
paling besar yang kami dapatkan dari seorang Dr. Aisiah diruangan itu.
Hari
beranjak siang, lantuanan kebesar Ilahi menggema diluar sana, sejenak kami
tundukan kepala ini dan beristirahat, acara akan dilanjutkan selesai sholat dan
makan siang. Stamina kami yang sudah terisi kembali disambut dengan kata-kata
“kawan-kawan” oleh seorang pemateri yang tidak asing lagi bagi kami, dia adalah seorang senior yang
penuh dengan kata-kata mutiara, yang selalu menjadikan tempat duduk sebagai kesempatan
untuk berdiskusi, Bg ferdi kami memanggilnya, nama lengkapnya Ferdi Andika,
S.Pd. Lagi-lagi kami dibakar dengan kata-kata “HMJ ini tanggung jawab
kawan-kawan kedepannya”, kata-kata itu masuk kedalam lubuk hati paling dalam
dan bersembunyi disana, tanpa memberi harapan lagi untuk keluar.
Notifikasi
pemberitahuan pesan masuk melalui WA membangunkan saya subuh itu, jam
menunjukan setengah enam pagi. Saya bersiap untuk melanjutkan kembali kegiatan Upgrading
hari ini, kegitan hari ini terasa lebih menarik, karena acaranya berupa out
bont yang akan dilaksanakan di tepi pantai, sebuah tempat yang paling cocok
menjadi teman dikala hati ini penuh gundah dan gelisah, ya…. pantai adalah
teman yang paling setia dan kekasih yang paling tulus.
Kami
telah berada di lokasi, tepatnya di Pantai Batu, Muaro Penyalinan Pasir Jambak,
seperti biasa kegiatan dimulai dengan berdoa bersama dan dilanjutkan dengan
berbagai macam permainan yang dipandu oleh Bg Jo dan Bg Ferdi. Cuaca hari ini
kurang bersahabat, jauh disana awan-awan hitam telah tersenyum kepada kami bahwa
sebentar lagi dia akan mengirimkan hujan, lautpun berbisik bahwa sebentar lagi
badai akan mengahantam. Benar saja, tidak lama setelah itu hujanpun membasahi
bumi, badai dari arah laut menyapa kami dengan penuh keperkasaan, namun kami
tidak takut, kami tetap berada diposisi semula, kami tidak berteduh, karena
kami yakin pelangi yang indah itu akan hadir setelah hujan.
Ditemani
dengan rintikan hujan yang deras, memasahi sekujur tubuh kami, angin kencang
yang berhembus membuat tubuh ini menggigil kedinginan, jari jemari kami memucat
kedinginan, namun jiwa dan hati kami tetap panas dan hangat, disitu kami yakin
bahwa pelangi saat itu sudah bersinar di Jiwa ini. Kami sudah dipenghujung
acara, namun hujan belum mengalah, Bg Jo dan Bg Ferdi menyuruh kami duduk melingkar
saling membelakangi, kami disuruh memilih satu angka dari keseluruhan jumlah
kami, apabila kami mengambil angka yang sama satu dengan yang lain, kami
disuruh mengulang kembali dan itu berlangsung sekian lama dibawah guyuran hujan
yang semakin deras dan dingin.
Dengan
penuh kebersamaan, akhirnya permainan ini dapat kami selesaikan dengan baik,
disini kami semua sejenak menakurkan kepala, kami mendapatkan banyak hal, kami
memperoleh sesuatu yang belum tentu kami dapatkan di kelas. Kami baru sadar bahwa
kami adalah satu kesatuan, kami adalah keluarga, dan kami adalah sebuah sistem,
kami sadar, kami tidak sama, namun
kami adalah satu. Hati ini kembali terikat dengan sebuah janji
untuk berbuat demi HMJ dengan menandatangani Pakta Integritas diatas sebuah
kertas putih yang didahului dengan sebuah pengakuan “kami sadar
sesadar-sadarnya, kami akan berbuat, mengabdi, bekerja dan akan menjadikan HMJ
ini kedepannya jauh lebih baik lagi”.
Kota Padang, 24/25 Februari 2018
………..RANDA……….
0 komentar:
Posting Komentar