Pages

Banner 468 x 60px

 

Rabu, 28 Februari 2018

Kami Tidak Sama, Namun Kami Satu.

0 komentar

Oleh : Randa (Sejarah '15 UNP)

Saya merasakan sebuah gejolak dihati ini, apa yang terjadi saat ini tidak sesuai dengan keinginan saya ketika baru menginjakan kaki dibangku perkuliahan dulu, namun jiwa ini saya ajak berbicara berdua saja, saya meyakinkan dia bahwa ini adalah rencana Tuhan dan Tuhan selalu merencanakan yang terbaik untuk hambanya-Nya.

Pagi ini Sabtu 24 Februari 2018, cuaca begitu cerah, mentari sudah mulai beranjak naik di Timur sana, daun-daun mulai mengibaskan embun yang menyelimutinya sehingga jatuh ke tanah tanpa meninggalkan bekas, burung-burung memulai operasinya, terbang kesana-kesini untuk mencari satu atau dua biji makanan untuk pagi ini. Saya rasa persiapan saya sudah cukup, saya memulai langkah perjalanan dengan mengendarai motor menuju kampus yang tidak begitu jauh, walaupun hari ini hari sabtu saya tetap ke kampus, karena hari ini akan dilaksanakan Upgrading kepengurusan HMJ Sejarah UNP periode 2017-2018.

Syukur Alhamdulillah, pada periode kali ini, kami mendapatkan kepercayaan untuk mengemban amanah sebagai pengurus HMJ Sejarah FIS UNP periode 2017-2018, tentu ini sebuah amanah yang harus dijaga dengan baik karena kelak akan dimintak pertanggung jawabannya di mata manusia dan juga di mata Sang Pencipta. Sebanyak 33 orang kami mengucapkan sumpah dengan al-Qur’an diletakkan di atas kepala ini dan disaksikan oleh orang banyak. Banyak yang terlintas di kepala ini, ketika kami disuruh mengulang apa yang diucapkan oleh sang pengambil sumpah, kata-kata setia, bekerja, bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab adalah kata-kata yang sangat saya cermati, kata-kata itu begitu ringan diucapkan namun begitu berat untuk dilaksanakan. Karena memang sejatinya kata-kata adalah penipu yang paling ulung, betapa banyak diluar sana orang-orang menangis karena janji dan kata-kata manis. Maka saran saya jangan terlalu percaya terhadap kata-kata seseorang, apalagi mereka yang pintar mengumbar janji manis.

Untuk menjadi pengurus yang handal, kreatif dan mandiri, tentu dibutuhkan sebuah pelatihan yang akan memupuk dan menanamkan wawasan keilmuan tentang Kepemimpinan dan keorganisasian. Ini bertujuan untuk mengahasilkan pengurus sebuah organisasi yang paham organisasi, yang bersungguh-sungguh dalam mengemban amanah dan rukun dalam ikatan kebersamaan organisasinya. Banyak cara yang dilakukan oleh berbagai instansi atau sebuah organisasi untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah HMJ Sejarah FIS UNP tempat saya dan teman-teman berproses hari ini. Bergabung dalam kepengurusan HMJ hari ini merupakan sebuah kebetulan dan diluar rencana saya, karena semenjak menginjakkan kaki di bangku perkuliahan tidak pernah terlintas dikepala ini untuk menjadi bagian dari sebuah oragnisasi apapun itu, namun setelah saya bawa  jiwa ini untuk berbicara berdua saja, saya merasa ini adalah anugrah yang besar, ini merupakan bentuk proses pendewasaan yang Tuhan titipkan kepada HMJ sejarah untuk saya, saya mulai meyakinkan diri bahwa ini adalah rencana Tuhan, dan Tuhan selalu inginkan yang terbaik untuk hamba-Nya.

Dengan mengucapkan Bismillahhirrahmanirrahim maka acara Upgrading pengurus HMJ ini saya bukak dengan resmi, suara yang begitu tegas, jelas dan lantang terucap dari mulut sekretaris jurusan kami Bapak Dr. Ofianto, dengan tangan memukul podium bagian atas sebanyak tiga kali dan kemudian diringi dengan tepuk tangan yang meriah oleh peserta Upgradig pagi itu. Seusai pembukaan secara resmi oleh Bapak Ofianto, rangkaian acara Upgrading dimulai, dengan formalitas kami diserahkan kepada pemateri-pemateri yang akan memandu kami selama dua hari kedepan.

Matur Prasojo, memulai materi pagi ini, dengan penuh semangat dia menyapa kami dengan bervariasi sapaan, mengahadirkan sebuah hal baru ditengah-tengah kami, mnghidupkan kembali gairah kami sebagai seorang aktivis, membawa angin kesejukan, bagaikan taman yang sudah hampir putus asa menunggu hujan. Bg Jo, begitu kami memanggilnya, kami dimintak memperkenalkan diri dan memperkenalkan teman disebelah kami, kami merasa ini adalah kedekatan kami yang begitu dekat dengan teman-teman, sehingga kami merasa tidak ada lagi perbedaan kampung, angkatan, bendera, pemahaman, namun kami disatukan dibawah sebuah bendera baru yang bernama Himpuanan Mahasiswa Jurusan Sejarah atau HMJ Sejarah.

Kata-kata lembut seorang dosen paruh baya mulai menghiasi ruangan sidang siang itu, dia adalah Dr. Aisiah, merupakan dosen yang tergolong muda namun penuh prestasi yang dimilki oleh Jurusan Sejarah ini, adalah sebuah kebangaan dapat bertemu dan bertanya lansung kepada orang seperti Buk Ai kami memanggilnya. Dia menanamkan konsep-konsep, nilai-nilai yang harus kami miliki sebagai mahasiswa dan seorang aktivis. Pengalaman beliau sangatlah banyak, merupakan seorang aktivis dimasanya, konsisten, tepat waktu dan berkomitmen tinggi adalah pelajaran yang paling besar yang kami dapatkan dari seorang Dr. Aisiah diruangan itu.

Hari beranjak siang, lantuanan kebesar Ilahi menggema diluar sana, sejenak kami tundukan kepala ini dan beristirahat, acara akan dilanjutkan selesai sholat dan makan siang. Stamina kami yang sudah terisi kembali disambut dengan kata-kata “kawan-kawan” oleh seorang pemateri yang tidak asing lagi  bagi kami, dia adalah seorang senior yang penuh dengan kata-kata mutiara, yang selalu menjadikan tempat duduk sebagai kesempatan untuk berdiskusi, Bg ferdi kami memanggilnya, nama lengkapnya Ferdi Andika, S.Pd. Lagi-lagi kami dibakar dengan kata-kata “HMJ ini tanggung jawab kawan-kawan kedepannya”, kata-kata itu masuk kedalam lubuk hati paling dalam dan bersembunyi disana, tanpa memberi harapan lagi untuk keluar.

Notifikasi pemberitahuan pesan masuk melalui WA membangunkan saya subuh itu, jam menunjukan setengah enam pagi. Saya bersiap untuk melanjutkan kembali kegiatan Upgrading hari ini, kegitan hari ini terasa lebih menarik, karena acaranya berupa out bont yang akan dilaksanakan di tepi pantai, sebuah tempat yang paling cocok menjadi teman dikala hati ini penuh gundah dan gelisah, ya…. pantai adalah teman yang paling setia dan kekasih yang paling tulus.

Kami telah berada di lokasi, tepatnya di Pantai Batu, Muaro Penyalinan Pasir Jambak, seperti biasa kegiatan dimulai dengan berdoa bersama dan dilanjutkan dengan berbagai macam permainan yang dipandu oleh Bg Jo dan Bg Ferdi. Cuaca hari ini kurang bersahabat, jauh disana awan-awan hitam telah tersenyum kepada kami bahwa sebentar lagi dia akan mengirimkan hujan, lautpun berbisik bahwa sebentar lagi badai akan mengahantam. Benar saja, tidak lama setelah itu hujanpun membasahi bumi, badai dari arah laut menyapa kami dengan penuh keperkasaan, namun kami tidak takut, kami tetap berada diposisi semula, kami tidak berteduh, karena kami yakin pelangi yang indah itu akan hadir setelah hujan.

Ditemani dengan rintikan hujan yang deras, memasahi sekujur tubuh kami, angin kencang yang berhembus membuat tubuh ini menggigil kedinginan, jari jemari kami memucat kedinginan, namun jiwa dan hati kami tetap panas dan hangat, disitu kami yakin bahwa pelangi saat itu sudah bersinar di Jiwa ini. Kami sudah dipenghujung acara, namun hujan belum mengalah, Bg Jo dan Bg Ferdi menyuruh kami duduk melingkar saling membelakangi, kami disuruh memilih satu angka dari keseluruhan jumlah kami, apabila kami mengambil angka yang sama satu dengan yang lain, kami disuruh mengulang kembali dan itu berlangsung sekian lama dibawah guyuran hujan yang semakin deras dan dingin.

Dengan penuh kebersamaan, akhirnya permainan ini dapat kami selesaikan dengan baik, disini kami semua sejenak menakurkan kepala, kami mendapatkan banyak hal, kami memperoleh sesuatu yang belum tentu kami dapatkan di kelas. Kami baru sadar bahwa kami adalah satu kesatuan, kami adalah keluarga, dan kami adalah sebuah sistem, kami sadar, kami tidak sama, namun kami adalah satu. Hati ini kembali terikat dengan sebuah janji untuk berbuat demi HMJ dengan menandatangani Pakta Integritas diatas sebuah kertas putih yang didahului dengan sebuah pengakuan “kami sadar sesadar-sadarnya, kami akan berbuat, mengabdi, bekerja dan akan menjadikan HMJ ini kedepannya jauh lebih baik lagi”.


Kota Padang, 24/25 Februari 2018

………..RANDA……….

0 komentar:

Posting Komentar

 
HMJ Sejarah UNP © 2017-2018